Pages

Plurk

Facebook Badge

Rabu, 20 Maret 2013

Untuk Sebuah Hati

Saat perasaaan 2 insan bertemu
Saat itulah aku belum menyadari atas apa arti takdir sebenarnya

Aku bukan seorang penakut untuk mencari tahu
Namun sebuah penghalang besar menghadangku
Membuatku ragu untuk melangkah
Aku takut cinta lain yang menahanku
Membuatku harus terus melihat kebelakang

Namun aku tahu tatapanmu adalah sebuah isyarat bagiku untuk maju
Tapi langkahku terhenti saat menyadari siapa diriku
Aku hanya sebutir pasir
Kau bintang terindah dialam semesta

Kita seharusnya tidak bertemu
Ini kesalahan fatal dari sebuah takdir
Tapi kenapa semua ini terjadi?
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan
Apa aku hanya bisa diam?
Diam ditempat dan tidak pernah maju?

Untuk sebuah hati...
Aku akan mencari tahu tentang perasaan ini & aku akan menjaganya

Untuk sebuah hati yang terbuat dari kristal yang amat indah
Meskipun aku tidak bisa menggapaimu
Kau akan tetap dihatiku

Minggu, 17 Maret 2013

Kamu, kenangan tentang luka & cinta... :'(

Ku tahu cerita kita hanyalah kisah yang direka, tak akan mewujud nyata. Ku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu mudah dalam pesonamu.

Ku kemasi rindu & harap ini, tak ada tempat utk ku dalam kisahmu. Kau & dia, telah lama saling berbagi hari bahagia bersama. Hangat pelukmu hanyalah untuknya.

Aku hanyalah sebuah jeda dalam nafasmu, sementara dia adalah udara yang kau hirup dalam setiap hela. Ku putuskan untuk berhenti berharap & ku tahu bahwa luka akan mendewasakanku.

Namun, kadang malam membuatku meragu & kembali bertanya. Benarkah dirimulah cinta yang selama ini ku cari sepanjang waktu? Kau, berilah aku isyarat. Satu kali saja.

Jumat, 15 Maret 2013

Semalam, Aku Malu Pada Tuhan Dengan Cintaku

Kurasa semalam mengikhtisarkan apa yang aku pikirkan. Kompleks...
Kau tahu tidak? Aku mulai berpikir, ketika aku tidak siap mendapati lagi.
Orang bilang, mencintai itu jangan mengeluh. Mencintai itu jangan bersedih, mencintai itu jangan berpaling.


Kurasa aku masih belum paham apa yang orang maksud. Cengeng ya? Aku memilih mencintai tapi tidak siap?


Bukan, bukan aku tidak siap berada dalam keadaan terburuk mencintai. Hanya saja, aku masih tidak siap ketika aku tidak menemukan lagi utuh apa yang aku cintai.


Kurasa Tuhan mengajari cinta dengan memberi yang terbaik. Aku malu pada Tuhan, malu mengenai cara aku mencintai. Malu dengan teoriku dalam mencintai.


Kurasa aku tidak siap, aku takut karena aku malu pada Tuhan,
mencintai dengan cara yang salah.
Aku belum baik menjadi seseorang yang mencintai.

Senin, 04 Maret 2013

Siapa Lagi?

Siapa lagi yang menemaniku bercerita di malam hari?
Siapa lagi yang rela menghabiskan waktunya mendengar keluh kesah cerita gundah ku?
Siapa lagi yang bisa menjadi motivator pribadi ketika aku serasa putus harapan?
Siapa lagi yang jadi teman baik, juga merangkap sebagai dewasa yang bijak bagiku?
Siapa lagi yang setiap hari aku berharap bisa bertemu dengannya?

Siapa lagi yang akan selalu ada di sebelah kiriku?
Siapa lagi yang akan menjadi ekor mata kiriku?
Siapa lagi yang matanya sangat ingin aku lihat?
Siapa lagi yang senyumnya sangat ingin aku balas?
Siapa lagi yang punggungnya sangat ingin aku tatap ketika pergi meninggalkanku?
Siapa lagi yang kehidupannya ingin aku masuki walau hanya sekedar mimpi?
Siapa lagi yang akan aku rindukan ketika kau tiba2 menghilang?
Siapa lagi yang bisa membuat rasa “nyesek” karena rindu yang tertahan dengan sejuta aktivitas masing2?
Siapa lagi yang menjadi teman dalam setiap mimpiku?
Siapa lagi yang selalu aku khawatirkan ketika kau tidak ada kabar?

Siapa lagi yang menjadi penyemangat ketika aku merasa layu lesu?
Siapa lagi yang akan aku lukis di langit2 kamarku?
Siapa lagi yang akan membuatku tertawa bahkan ketika aku tidak ingin tersenyum?
Siapa lagi yang akan berlalu lalang di kepala lalu hinggap tak mau lepas di otakku?
Siapa lagi yang akan membuatku tetap bisa bernafas dengan sempurna?
Siapa lagi??????????